Jalan Jalan ke Turki itu Gampang


Saat jalan-jalan ke Turki ini saya pergi berdua saja dengan anak saya yang masih berumur 8 tahun. Kami berdua travelling secara independent. Artinya kami merencanakan dan mengatur sendiri perjalanan ini. Tidak pakai guide apalagi ikut paket tour. Saya mencari informasi sendiri melalui internet dan mengeksekusi semuanya sendiri. 

Visa ke Turki

WNI masih memerlukan Visa untuk berkunjung ke negara Turki, tetapi cara memperoleh Visanya sudah gampang banget. Visa  bisa di-apply dengan cara online, dengan link https://www.evisaturkeyapply.com/Apply.aspx. Caranya tinggal ikuti perintah saja.  Isi formulir yang ada di website, ikuti perintahnya, 5 menit langsung bisa jadi. Harganya 25 US$, Visa ini adalah Visa berjenis Multiple Entry dan berlaku untuk masa 3 bulan atau 90 hari dengan durasi masa tinggal 30 hari per visit. Pembayaran aplikasi visanya harus dilakukan dengan Credit Card dan tidak ditanyakan berapa saldo di rekening bank mu. Visanya akan di approved dan di kirim ke email mu, tinggal di print dan berangkatlah ke Turki. Nah Gampang kan?

Mata Uang

Negara Turki menggunakan Mata Uang sendiri yang bernama Turkish Lira atau disingkat TL. Perbandingan 1 TL adalah Rp. 2.500,- uang Indonesia dan jika dibandingkan dengan euro maka nilai 1 € = 7, 75 Lira.

Istanbul

Dalam merencanakan perjalanan ke Turki, saya tidak menempatkan Istanbul sebagai tujuan pertama ekplorasi saya tapi justru menempatkannya sebagai tujuan terakhir.  Alasannya sederhana, karena return flight kami depart dari Istanbul. Saya ingin mengunjungi Cappadocia dan Pamukkale terlebih dahulu. Jadi baliknya baru explore Istanbul. Istanbul adalah kota yang nyaman dan menyenangkan, orang-orangnya seperti umumnya orang Turki (sama seperti orang Indonesia) ramah, rajin menyapa dan terkadang sedikit usil dan cowoknya sedikit gatalan menurutku karena sering suka menggoda para wanita di jalan. Tapi semuanya masih dalam batas yang wajar. Biasa laki-laki, kayak di Indonesia juga suka ada aja yang usil dan bandel.

Disini saya tidak membahas soal akomodasi Istanbul karena saya anggap informasinya sangat mudah didapatkan di internet dan harganya pun masih banyak yang affordable banget. Yang perlu diperhatikan itu hanya mau menginap di daerah mana, apa mau di eastern side atau western side. Terus terang saya sarankan mending menginap di dekat Sultanahmed aja karena dekat kemana-mana jadi bisa menghemat waktu. Daerah Sultanahmed ini adalah pusat destinasi turis jika ingin mengunjungi Blue Mosque Aya Sofia, Mesjid Sultanahmed, Top Kapi, Galata Tower, Grand Bazaar, juga sangat dekat dengan pelabuhan dermaga Bosphorus.

Transport sistem di Istanbul

Jalan-jalan di Istanbul itu sudah enak dan gampang. Public transportnya sudah saling terkoneksi seperti negara-negara maju di eropa atau negara maju seperti Singapore, jepang.

Naik public transport di Istanbul itu harus menggunakan Istanbulkart, sebuah ticket yang berupa sebuah kartu yang berisi voucher transportasi yang bisa di-recharge.

Istanbulkart bisa digunakan untuk naik berbagai macam kendaraan sekaligus seperti Metro, Tram, Biskota, Feniculars bahkan naik kapal ferry ke pulau-pulau yang ada disekitar kota Istanbul pun bisa.

Kartunya ini bisa kita beli di mesin otomatis atau atau bisa juga beli di rombong jualan majalah dan koran atau bisa juga di toko yang ada tulisan Akbil Dolum Noktası, dari Airport pun kita sudah langsung bisa membeli kartu ini. Untuk merecharge kartu ini bisa kita lakukan pada mesin otomatis yang disediakan di beberapa tempat di halte-halte. Enaknya lagi kalau kita tidak tahu bagaimana cara memfungsikannya automatic machine ini kita bisa tanya siapa aja yang ada disekitar situ dan pasti orang-orang disitu selalu ada yang siap membantu. So what gitu looh, apa masih perlu pakai guide atau pakai group jalan disini? Sebenarnya sangat tidak perlu looh dan tidak ada yang perlu dikuatirkan.

Mesin otomatis untuk membeli Istanbul Card atau untuk recharge


Jika membeli di mesin otomatis, Kartu bisa kita isi sesuai kehendak kita dengan menekan pilihan yang ada di layar mesin otomatis. Harga Istanbul Card itu 10 TL (Rp. 25.000) untuk kartunya saja, belum termasuk isi voucher untuk melakukan perjalanan. Penggunaan kartu cukup di tempel atau di dekatkan ke mesin scan yang ada di dalam tram atau pintu masuk. Melihat harga kartunya aja sepertinya mahal, tapi Kartu ini bisa dipakai sekaligus buat 5 orang (yang penting duitnya ada) dan dengan memakai Kartu ini kita sudah bisa menghemat 40 % daripada membeli sebuah single tiket. Contoh : mungkin 1 single tiket harganya 5 TL, dengan memakai kartu ini jadi 3 TL saja. Untuk mengetahui dimana dan bisa kemana saja dengan Istanbulkart ini kalian bisa mencarinya di google : Istanbul transportation and sighseeing map.

Wifi dan Paket  Data

Di Turki fasilitas Internet itu lebih friendly daripada Eropa, lebih bebas. Hampir semua tempat restaurant yang lumayan, dipastikan ada wifinya. Namun jika ingin membeli Simcard atau Kartu paket data juga bisa dengan cara menunjukkan Passport. Provider terbaik menurut review itu Turkcell. Simcard  di Turki bisa di beli di airport yang menurut ku lumayan mahal jika dibandingkan dengan eropa. Saya beli untuk 8 GB = 190 Lira (Rp. 475.00). Simcard internet data yang 1 GB = 25 Lira (Rp. 62.500), 2GB valid 30 days = 30 Lira (Rp. 75.000), Simcard internet data dan Call 1G data + 500min calls + 1000 Text in 30 days 35 Lira (Rp. 75.000).

Payung-payung cantik menaungi dengan cantik sebuah gang di Istanbul

Tujuan Wisata Istanbul  :

Istanbul itu menang di sejarahnya, laah gimana enggak? Dulu pertama kalinya Istanbul bernama Byzantium lalu berubah menjadi Constantinople, yang menjadi poros budaya antara eropa-asia, dipisahkan oleh Selat Bosphorus dan Laut hitam dan menjadi jalur sejarah Silk Road dari Asia ke Eropa. Belum lagi sejarah sebuah Dome(sebuah Gereja besar nan megah) yang berubah menjadi Mesjid lalu berubah menjadi museum. Ada Topkapi yang menjadi istana tempat penyimpanan peninggalan para Nabi dll. Nah kebayang kan gimana menariknya kota ini untuk di kunjungi.

Banyak tempat mestinya yang bisa di kunjungi disini tapi saya menuliskannya disini hanya berdasarkan tempat yang saya kunjungi saja.

Pemandangan dari teras restoran tempat kami dinner

Hagia Sophia

Hagia Sophia adalah nama sebutan dalam bahasa Inggrisnya atau dalam bahasa Turkinya disebut Aya Sofya. Awalnya adalah sebuah Dome atau Cathedral pada zaman Constantinople waktu Roma berkuasa. Kemudian saat terjadi Perang Salib dan ditahlukkan oleh Sultan Utsmani di bawah kepemimpinan Sultanahmed tempat ini lalu dijadikan Mesjid, dan sekarang telah beralih menjadi Museum. Menilik dari sejarah, jadi jangan heran kalau kalau melihat design arsitektur yang ada didalam Aya Sofia ini unsur Kristen dan Islam bercampur jadi satu disini. Entrance fee masuk ke Museum ini 60 TL(Rp. 150.000,-) dan anak yang berumur 8 tahun ke bawah bebas biaya.

Mesjid Sultanahmed

Mesjid Sultanahmed di kenal juga dengan sebutan Blue Mosque yang berada dekat sekali dengan Aya Sofia. Letaknya persis beberapa puluh meter saja di depan Aya Sofia. Masuk Mesjid ini tidak dipunguti biaya waktu saya kesana, cuma harus diperhatikan betul jam berapa buka-tutupnya. Mesjid ditutup untuk umum tiap jam Sholat, dan dibuka lagi setelah sholatnya selesai.

Masuk ke Mesjid ini wajib mengenakan kerudung bagi perempuan dan tidak boleh kelihatan lengan, paha atau pakaian mini di atas lutut dan bahu yang terbuka. Bagusnya lagi di Mesjid ini orang-orang yang berkunjung masih boleh dan aktif melakukan sembahyang. Pengunjung didalam boleh mengambil tempat sendiri-sendiri dipojok mana yang mereka anggap nyaman untuk sembahyang tanpa menunggu jadwal waktu sembahyang muslim umumnya. Agama apapun boleh masuk ke Mesjid ini dan tidak masalah.

orang yang berkunjung memilih pojoknya sendiri2 untuk berdoa

Topkapi

Topkapi, merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun, saking luasnya istana ini mampu menampung 4.000 an orang didalamnya. Tempat ini sejarahnya konon banyak menyimpan barang-barang bersejarah peninggalan para Nabi bahkan juga dari Ka’bah. Dan ini tentu saja mengakibatkan pengunjung yang masuk kedalamnya tidak boleh mengambil foto demi menjaga peninggalan tersebut. Disini tersimpan tongkat Nabi Musa, Nampan Nabi Ibrahim, Pedang Raja Daud, Jubah Nabi Yusuf, dan barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW, serta benda-benda milik anak istrinya dan teman-temannya.
Entrance fee untuk Topkapi ini 60 Lira (Rp. 150.000,-) dan anak yang berumur 8 tahun ke bawah bebas biaya.

Grand Bazaar

Grand Bazaar dalam bahasa Turki adalah Büyük Çarşı mengandung arti sebagai Bazar tertutup (Kapalıçarşı).
Bazaar ini sangat luas sekali. Ada sekitar 4.000 Toko dan sekitar 500 kios di dalamnya. Tempat ini menjadi sebuah Bazar terbesar di seluruh dunia dan pada tahun 2014 menjadi pasar no. 1 dengan pengunjung terbanyak di dunia. Selain itu Grand Bazar dibangun dalam bentuk labirin yang cantik. Ada 61 labirin didalamnya sehingga membuat pengunjung terkadang tersesat bahkan tidak tahu kemana keluarnya. Hal menarik lainnya dari bazar yang dibangun pada abad ke 14 ini adalah atap yang dibangun dengan bentuk kubah-kubah menarik dilengkapi dengan ukiran maupun lukisan-lukisan pada atap kubahnya seperti pada istana-istana atau gereja-gereja tempo doeloe dijaman abad pertengahan.

Grand Bazaar yang padat

Tempat ini adalah pusat perbelanjaan oleh-oleh sebenarnya. Menjadi perpaduan Souk dan Medina jika ingin kita bandingkan ke sebuah pasar yang berada di Maroko. Saya sebenarnya kurang menyukai tempat ini. Kok tidak suka? Karena tempatnya terlalu komersiil sekali menurut saya dan para penjual didalamnya sangat agresif. Kita juga harus extra berhati-hati dengan scam dan copet disini karena terlalu padat pengunjungnya. Tempatnya luas sekali, mereka menjual barang apa saja, dari yang tradisional hingga moderen, dari bahan makanan, pakaian hingga tetek bengek lainnya. Sebagai catatan, jika ingin berbelanja disini kita harus pintar menawar habis-habisan.

Galata Tower

Galata Tower dalam Bahasa Turki adalah Galata Kulesi . Menjadi Menara yang berumur sekitar 600-an tahun dan menjadi Menara tertinggi di Istanbul. Dengan ketinggian 66 meter dan dimensi 16 meter menjadikannya salah satu icon Istanbul yang terkenal.

Menara ini dibangun disebuah ketinggian kota di bagian eastern side yang tadinya dibuat dengan tujuan untuk mengawasi kedalam kota Istanbul. Untuk mencapai Menara ini masih bisa dilakukan dengan jalan kaki dari Sultanahmed atau Hagia Sophia, tapi saya sarankan lebih baik naik metro atau tram, yang jika naiknya dari halte Hagia Spohia bayarnya cuma 3 Lira, stopnya di halte Karakoy lalu jalan kaki menanjak menuju menara. Dari Stasiun Karakoy ini sebenarnya sudah bisa terlihat puncak menara.

Galata Tower sudah terlihat dari halte Karakoy

Bosphorus

Bosphorus berasal dari Bahasa Yunani yang berarti Selat. 
Selat Bosphorus menjadi pemisah antara Turki bagian eropa dan Turki bagian Asia, menghubungkan laut Marmara dan laut hitam. Selat Bosphorus di jaman itu menjadi jalur terkenal perdagangan rempah-rampah dan di gunakan sebagai jalur perang oleh Fatih Sultan Ahmed untuk menyerang Konstantinopel (Istanbul) dan mengalahkannya.

bisa melihat Istanbul dari dalam kapal di Selat Bosphorus

Selat Bosphorus memiliki 2 jembatan penghubung antara Eastern side dan Western side yaitu Jembatan Bosphorus dengan panjang 1,074 km (dibangun tahun 1973) dan Jembatan Fatih Sultan Mehmet sepanjang 1,090 km (dibangun tahun 1988), keduanya berjarak 5 km antara satu dengan yang lainnya.
Disekitar Selat Bosphorus ini memiliki banyak pulau-pulau kecil yang bertebaran.

Untuk menyusurinya bisa dilakukan sendiri secara independent karena sudah memiliki pelayanan kapal ferry regular dari pulau 1 ke pulau lainnya. Harga tiket kapal ferry yang terbilang murah dan memiliki jadwal lengkap, murah dan teratur membuat kita tidak memerlukan tour guide atau jasa paket wisata sama sekali.

Hal-hal yang bisa di nikmati sepanjang selat Bosphorus adalah Mesjid Ortakoy dengan latar belakang jembatan Bosphorus dibelakangnya.

Maiden Tower sebuah istana kecil yang berada di tengah selat dan dibangun Sultan untuk putrinya yang mati akibat terpatuk ular. Konon katanya hal tersebut telah diramal oleh peramal kerjaan , sehingga dibangunlah istana kecil ditengah laut ini. Namun takdir tidak bisa ditolak, sang putri tetap di patuk ular yang telah menyelinap dalam keranjang buah yang dibawa oleh pelayannya ke pulau itu.

Juga ada Benteng Rumeli Hiseri yang dibangun oleh Sultanahmed untuk mengawasi Konstantinopel dan menjadi benteng penjaga keamanan di sepanjang selat.

Yang paling menarik bagi saya adalah mengunjungi pulau Büyükada karena pulau ini menjadi pulau yang terbesar disana dan menjadi sebuah grup pulau yang dinamakan 9 Prince island, pulau milik 9 pangeran. Di pulau ini tidak diperkenankan memakai kendaraan bermesin seperti mobil atau motor. Jadi persis seperti di Gili Trawangan, Lombok, Indonesia. Untuk menjelajahinya hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki, naik sepeda atau naik kuda.

Penduduk yang menempati pulau ini adalah orang-orang kaya dari Turki dan para pekerja yang bekerja di bidang tourism, hospitality dan service saja.

 
Jadwal dan tujuan Kapal di Bosphorus

Melakukan Bosphorus cruise itu tidak susah. Selat ini berada di luar Istanbul namun tidak jauh. Bisa dicapai dengan menaiki kapal ferry yang tersedia secara regular.

Untuk melakukan perjalanan kesini itu murah dan gampang saja caranya, pergi saja ke terminal/station/pelabuhan Eminönü. Nanti tanya saja ke petugas di gerbang entrée kapal untuk mengetahui naik kapal yang mana sesuai dengan jurusan mana yang kita inginkan. Pasti mereka akan memberitahukan dengan ramahnya.

Untuk ticket kapal bisa langsung menggunakan Istanbulkart *yg bisa kita pakai buat tram atau subway juga* Dan jika mau ke Büyükada saya ambil sebagai contohnya, perjalanan di tempuh kurang lebih 1 jam 45 menit, tiket seharga 5, 20 TL(Rp.13.000)/ orang, tapi dalam perjalanan balik kami membayar 10 TL(Rp.25.000)/orang, mungkin karena kami naik kapal yang berbeda.

Turis yang naik kapal

Untuk yang mau experience Istanbul lumayanlah , saya sarankan nggak perlu ikut tour-touran karena semua serba gampang dan mudah, yang penting ada keberanian.

Catatan: Jika ingin naik kapal Ferry saat ngantri di loket mintalah time table kapal, supaya bisa tahu jadwal pulang -perginya kapal sehingga saat asik menikmati suasana di dalam pulau kalian tidak akan ketinggalan disana. Ngeriiii…

Semoga tulisan ini bermanfaat.

*Bersambung ke cerita…
*Cappadocia si Negeri Dongeng
*Pamukkale Tempat Permandian Cleopatra

langit langit kubah Aya Sofia yang sudah mulai rusak
Perpaduan Kristen dan Islam yang masih bersisa di dalam Mesjid Aya Sofia

9 thoughts on “Jalan Jalan ke Turki itu Gampang”

  • Setelah baca ini… saya ingat dulu saya sewaktu kelas 3 aliyah… sy sempat belajar akan didatangkan ke Kairo. .. namun sekarang tinggal kenangan.

    Jika memang ada keajaiban… saat melihat indahnya Turki bahkan legendanya yg mendunia… konstatinopel yg begitu megah dan wahhh… adakah izin allah saya ke Turki.
    Wallaaku a’lammm

    Saya hanya pengagum negara islam saja. Ada sih keinginan besar ke mekkah. Negara Emirat. Libanon. Mesir. Turki… tapi kapan ya…?

    Kalo iya mudah bagi allah….
    Doakan ya… semoga saya bisa berkunjung ke negara negara islam

  • Yakin deh
    Sy jd pengin ke Turki.

    Sepertinya enak ya disana…

    Kalo 25U$ kesana… kebutuhan hidup di Turki selama 3 bulan habis brp ya mba?

    Ditanggung pemerintah Turki ga?
    Butuh budget brp ya klo boleh tau????

    • Dalam rangka apa mau ke Turki mbak?
      Kalau jalan-jalan atas keinginan sendiri pasti ngga ada yang mau bayarin lah. Kalau dapat beasiswa baru mungkin bisa di bayar..hehehe

      Untuk budget saya nggak bisa bilang karena gaya jalan dan life style orang kan beda-beda

  • Keren banget tulisan yg di Turki…mau nanya sist…kalau explore turki itu butuh brp hari agar bs mengunjungi objek2 di atas? Sblmnya aq pernah pas daftar umroh sekalian tour ke turki sehari..tp aq batalin paket ke turki..krn kupikir sehari tak akan cukup..

    • Kalo ke Turki pasti gak cukup kalau cuma 1 hari. Kalau 2-3 hari paling mainnya cuma di Istanbul.
      Saya sarankan kalau ke Turki wajib berkunjung ke Cappadoccia, pasti itu akan menjadi liburan yang tak terlupakan

Leave a Reply to alceganyau Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *